Blog

Jakarta – Sejak ditemukannya kasus pertama virus Corona di Indonesia sampai PSBB diterapkan, penjualan mobil terus menurun. Dalam upaya menjaga perekonomian, bulan Juni PSBB memasuk masa transisi dan ternyata berdampak cukup positif pada pasar mobil baru Indonesia.

PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku APM mengklaim mengalami peningkatan 93% di bulan Juni jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Saat ditanya bagaimana targetnya sampai akhir tahun 2020 ini, Honda tak dapat memprediksi bagaimana pasar ke depan nanti karena pandemi ini belum sepenuhnya berakhir.

“Sekarang kami sangat sulit untuk prediksi ke depan. Dari Gaikindo sudah berikan prediksi 600 ribu market itu, sekarang fokus kami adalah menyediakan pelayanan untuk konsumen. Jadi untuk ke depan masih sangat sulit diprediksi,” kata Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy melalui konferensi pers virtual, Kamis (10/7/2020).

Akan tetapi Honda masih memiliki target minimal di pasar ini. Setidaknya sampai akhir tahun 2020 Honda dapat mempertahankan pangsa pasarnya sebesar 14,3 persen.

“Kita tetap fokus dan optimis saja. Kami targetnya adalah mempertahankan market share 14,3% dari tahun lalu, bagaimana pun volumenya kami harus mempertahankan market share.

Persentasi pasar itu, jika mengacu pada target Gaikindo sebesar 600 ribu unit, berarti Honda menyumbang 85.800 unit. Berdasarkan data Gaikindo, sampai bulan Mei Honda telah mencatatkan penjualan ritel sebanyak 38.324 unit. Ditambah dengan penjualan ritel di bulan Juni 2.488 unit, maka Honda sudah membukukan penjualan sebanyak 40.812 unit sampai bulan Juni 2020.

Berdasarkan data, target tersebut cukup realistis bagi Honda. Dalam sisa waktu 6 bulan lagi Honda sudah hampir mencapai setengah dari target tahun 2020 ini. Tapi, seperti yang dikatakan Billy di atas, kondisi pandemi ini masih belum dapat diprediksi dampaknya pada pasar otomotif dalam negeri ke depan.sumber:detik.com